Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hii guys!! Kali ini saya akan share mengenai 3 Tahapan yang biasa diterapkan pada Manajemen Scope Proyek, dan kamu harus mengetahuinya!
Berikut pembahasan selengkapnya
3 Tahapan Manajemen Scope Proyek
Manajemen Ruang Lingkup (Scope) merupakan proses mendefinisikan dan mengendalikan pekerjaan-pekerjaan apa saja yang termasuk dalam proyek dan pekerjaan-pekerjaan apa saja yang tidak termasuk dalam proyek. Manajemen Scope Proyek memiliki 3 tahapan, yaitu:
1. Tahapan Initiating
Pada tahapan ini, proyek sedang dalam proses untuk dipilih atau disetujui, disponsori, didanai, dan diluncurkan. Tim proyek dan stakeholder proyek harus mempunyai komitmen dan kesepakatan yang sama tentang proyek yang akan dijalankan dan bagaimana proses mencapainya. Output dari tahapan ini berupa Project Charter (Bagan Proyek), yang merupakan dokumen utama identitas proyek, sekaligus merupakan ringkasan proyek. Bagan proyek minimal berisikan :
- Judul proyek dan tanggal otorisasi
- Nama manajer proyek dan kontak informasi
- Statement scope secara jelas
- Ringkasan pendekatan yang digunakan untuk mengelola proyek
- Susunan personalia proyek dan job deskripsi
- Tanda tangan persetujuan seluruh stakeholder proyek
- komentar atau catatan penting
2. Tahapan Planning
Tahapan Planning memiliki 2 aktifitas, yaitu
- Perencanaan Lingkup Proyek (Scope Planning), adalah proses untuk menyusun dokumen sebagai dasar penilaian proyek yang akan dilaksanakan, termasuk kriteria-kriteria yang diterapkan apabila proyek atau fase dalam proyek telah diselesaikan. Aktifitas yang dikerjakan adalah mendeskripsikan pekerjaan utama dari proyek untuk memberi batasan yang jelas antara pekerjaan mana yang termasuk dan mana yang tidak termasuk. Serta mendeskripsikan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi untuk masing-masing pekerjaan dan rencana pengelolaan yang dilakukan untuk menjamin tercapainya kriteria tersebut.
- Pendefinisian Lingkup Proyek (Scope Definition), adalah proses mendefinisikan lebih lanjut perkerjaan-pekerjaan apa yang diperlukan pada proyek dan kemudian merinci menjadi satuan-satuan pekerjaan. Aktifitas ini sangat berkaitan dengan penyusunan perkiraan biaya, jadwal, dan sumberdaya yang dapat mempengaruhi kebehasilan suatu proyek. Output dari aktifitas ini adalah WBS (Work Breakdown Structure) yang merupakan alat bantu untuk menganalisis perkerjaan-pekerjaan dalam proyek berbasis pada hasil atau berbasis proses/fase. WBS juga merupakan dokumen mendasar pada manajemen proyek sebab dokumen ini pada nantinya akan digunakan sebagai dasar perencanaan, penjadwalan, estimasi biaya, dan sebagainya. Pendekatan Pembuatan WBS adalah sebagai berikut:
b. Pendekatan Analogi, yaitu WBS disusun berdasarkan WBS pada proyek-proyek sejenis yang telah ada sebelumnya
c. Pendekatan Top-down, yaitu menyusun WBS berangkat dari pekerjaan besar kemudian dibreakdown menjadi satuan-satuan pekerjaan yang rinci
d. Pendekatan Bottom-up, yaitu menyusun WBS berangkat dari pekerjaan-pekerjaan rinci kemudian disatukan menjadi grup-grup atau kelompok pekerjaan-pekerjaan besar.
3. Tahapan Controlling
Tahapan Controling memiliki 2 aktifitas, yaitu
- Verifikasi Scope, merupakan aktivitas untuk memeriksa apakah scope proyek sudah sesuai dengan spesifikasi dan tujuan proyek.
- Kontrol peribahan scope, merupakan aktivitas untuk mengendalikan perubahan-perubahan atas scope proyek yang sudah disusun, termasuk dalam hal ini prosedur-prosedur penanganannya.
Oke guys itu tadi penjelasan mengenai 3 Tahapan Manajemen Scope Proyek yang Harus Kamu Ketahui
Semoga bermanfaat, terimakasih!
See you on my next blog!!
Wassalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
0 comments:
Posting Komentar